Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

5 Kesalahan Saat Makan Sahur, Apa Saja?


Tak terasa, kita sudah memasuki pertengahan bulan puasa. Di antara kita, mungkin ada yang masih segar bugar, dan bahkan semakin bersemangat mendaki tangga-tangga menuju puncak ibadah puasa. Namun, ada juga yang justru tergeletak sakit dan terpaksa harus membatalkan puasa. Jika demikian adanya, alangkah sedihnya, karena kita harus kehilangan momen-momen penting yang penuh dengan lautan pahala.

Menjalani puasa selama 30 hari memang terasa berat. Meski jika dibandingkan, puasa di negara kita yang hanya sekitar 14 jam, masih lebih ringan dibanding di Inggris misalnya. Di negeri yang dipimpin Ratu Elizabeth itu, kaum muslimin harus menjalani puasa sekitar 18 jam. Sedangkan Islandia menurut detik.com (29/5/2017) memegang rekor sebagai negara dengan waktu puasa terlama di dunia, yaitu 22 jam. 

Puasa akan lebih berat dijalani jika kita memiliki pola yang salah, termasuk dalam makan sahur. Banyak kalangan tidak menyadari, bahwa saat sahur, ada kebiasaan-kebiasaan yang sebenarnya tidak baik dan mengganggu kesehatan tubuh kita. Apa saja kesalahan yang lazim kita lakukan tersebut?

1. Mengonsumsi makanan yang kadar gulanya tinggi di waktu sahur, misal kolak, juga roti atau minuman yang terlalu manis. Menurut staf pengajar Universitas Kusuma Husada, Surakarta, dr. Ahmad Supriyanto, mengonsumsi gula dengan kadar tinggi di waktu pagi, akan membuat tubuh kita cepat merasa lapar. Sebab, tubuh akan segera mengeluarkan insulin, yang membuat proses pencernaan menjadi lebih cepat. 

Menurut dr. Ahmad, makanan yang manis hanya akan bertahan sekitar 2 jam setelah dimakan. Padahal selama puasa, kita harus menahan lapar selama 14 jam, yang berarti akan ada waktu 12 jam yang dijalani tubuh dalam keadaan lemas.  Lantas, makanan apa yang baik untuk dikonsumsi saat sahur? 

Menurut Konsultan Gizi dari Dinkes Bengkulu, Frienty Sherla Lubis, SKM, M.Si, daging, ikan, sayur dan buah adalah hidangan yang baik untuk makan sahur. “Daging akan lebih lama bertahan di lambung, membutuhkan sekitar 8-10 jam untuk pencernaan, sehingga tubuh tidak cepat lapar,” ujar Frienty.

Adapun buah yang baik untuk sahur adalah buah-buahan yang mengandung banyak air, dan tinggi serat, seperti apel, pepaya, melon, buah naga, dan pisang.

2. Minum teh, cokelat atau kopi, apalagi jika kadarnya kental, juga merupakan kesalahan. Bagi orang Jawa, teh yang kental dan panas, biasanya menjadi favorit dalam kondisi apapun. Demikian juga, terkadang untuk mencegah kantuk, kita memutuskan untuk meminum secangkir kopi. 

Padahal, menurut dr. Ahmad, kafein, teofilin, dan teobromin yang terkandung pada minuman-minuman tersebut, merupakan turunan dari senyawa alkaloid jenis xantin yang bersifat diuretik. “Diuretik artinya adanya proses penambahan cairan urine. Senyawa diuretik membuat kita menjadi lebih sering buang air kecil, yang berarti akan membuat tubuh kita kekurangan cairan dan bisa menyebabkan dehidrasi,” ujar dr. Ahmad.

3. Tidur sehabis sahur juga merupakan kebiasaan yang sering dilakukan oleh banyak orang.  Padahal, tidur setelah sahur, menurut dr. Ahmad, akan membuat kondisi lambung sangat asam. “Asam lambung bisa naik, menyebabkan penyakit refluks asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), juga bisa membuat penyakit maag.”

Setelah sahur, sebaiknya kita menghindari untuk tidur sampai sekitar 2 jam setelah makan, karena bisa menyebabkan gangguan asam lambung. Setelah sahur, sebaiknya gunakan waktu untuk beraktivitas ringan, shalat berjamaah di masjid, membaca Al-Quran, membersihkan rumah, atau jalan-jalan ringan. 

4. Olahraga terlalu berat yang menguras keringat di pagi hari, mungkin juga dilakukan oleh sebagian pecinta olahraga. Padahal, keluarnya keringat dalam jumlah banyak, tentu akan menguras cairan tubuh yang bisa menyebabkan dehidrasi. Namun, olahraga ringan seperti peregangan (stretching) atau jalan-jalan pagi tentu dianjurkan, agar kondisi tubuh tetap bugar. 

Saat menjalankan puasa, berolahraga kurang-lebih 30 menit saja sudah cukup, dan lakukanlah sebanyak tiga kali dalam seminggu. Waktu yang paling efektif untuk berolahraga adalah tiga jam setelah sahur.

5. Sahur terlalu malam. Kadang, ada di antara kita yang sering begadang untuk mengerjakan tugas, belajar, atau menyaksikan pertandingan sepak bola internasional. Karena takut kesiangan jika tertidur, mereka memutuskan sahur jam 1 atau 2 malam. Sahur terlalu malam tentu kurang efektif, sebab makanan yang kita santap akan segera dicerna, sehingga kita akan cepat merasa lapar. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa sahur sebaiknya diakhirkan, yaitu menjelang adzan subuh. Maksudnya, agar kita tidak segera merasa lapar dan kuat menjalani puasa hingga adzan maghrib berkumandang.

Itulah lima kesalahan yang sering terjadi di kalangan masyarakat saat melakukan makan sahur. Jika hanya terjadi sekali dua kali, tentu tak terlalu bermasalah. Namun jika menjadi pola alias kebiasaan, maka kesehatan kita selama berpuasa bisa terganggu. (US).

Posting Komentar untuk "5 Kesalahan Saat Makan Sahur, Apa Saja?"

banner
banner