Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Riset: Puasa Bikin Mental Lebih Sehat


Tujuan disyariatkannya ibadah puasa, khususnya puasa wajib selama bulan Ramadan adalah agar kaum Mukminin naik tingkat menjadi orang-orang yang bertakwa (Al Muttaqin). Muttaqin adalah derajat yang lebih tinggi dari Mukminin. Agama Islam sangat menginginkan agar penganut-penganutnya berproses menjadi baik dari hari ke hari, sehingga syariat Islam senantiasa mendidik manusia agar berproses menjadi semakin baik.

Tak hanya itu, ternyata puasa juga meningkatkan kesehatan mental. Rajin berpuasa merupakan salah satu indikasi religiusitas seseorang. Sementara, riset membuktikan bahwa religiusitas seseorang, ternyata mempengaruhi kesehatan mental seseorang.

Riset dari Bukhori (2006), sebagaimana tercantum di Jurnal Psikologika Universitas Islam Indonesia Vol. 11 No. 22, terhadap 127 mahasiswa di IAIN Walisongo menunjukkan hasil bahwa ada korelasi positif antara religiusitas dan arti hidup (life-meaning) terhadap kesehatan mental mahasiswa. Sumbangan dua variabel ini cukup tinggi, yaitu 57,2%. Jadi, semakin tinggi tingkat religisitas dan bagaimana tingkat pemahaman terhadap makna hidup, ternyata membuat mental semakin sehat.

Demikian juga menurut pakar psikologi, Prof. Zakiah Daradjat. Menurutnya, puasa bisa meningkatkan kesehatan mental. Tentunya jika dilakukan secara benar. Kesehatan mental, menurutnya adalah terhindarnya seseorang dari gejala-gejala gangguan jiwa (neurose) dan gejala-gejala penyakit jiwa (psychose). Kesehatan mental sendiri adalah kemampuan individu untuk bisa beradaptasi dengan diri sendiri dan lingkungan di mana dia hidup (Daradjat, 1995).

Jadi, jangan malas berpuasa ya, Sobat KS. Jika puasa dilakukan dengan benar, kita akan semakin sehat. Ancaman gangguan jiwa bukan ancaman sepele, sebab, berdasarkan data dari Kemenkes (2020), 15,6 juta penduduk Indonesia saat ini mengalami depresi. Yuk, sehatkan jiwa dengan puasa! [US].

Posting Komentar untuk "Riset: Puasa Bikin Mental Lebih Sehat"

banner
banner